Tuesday, August 28, 2007

Sirah Rasul ketika GERHANA

Gerhana istisqa' 
 
Sirah Rasul ketika GERHANA
 
Bersamaan dengan kematian Ibrahim itu kebetulan terjadi pula
matahari gerhana.Kaum Muslimin menganggap peristiwa itu
suatu mujizat. Kata mereka matahari gerhana karena
Ibrahim meninggal. Hal ini terdengar oleh Nabi.
 
Karena  cintanya  yang begitu besar kepada Ibrahim,
dan rasa duka yang begitu dalam karena kematiannya,
adakah ia lalu merasa terhibur mendengar kata-kata
itu, atau setidak-tidaknya akan didiamkan saja,
menutup mata melihat orang sudah begitu terpesona
karena telah menganggap itu suatu mujizat? Tidak.
Dalam keadaan serupa itu, kalau pun ini layak
dilakukan oleh mereka yang suka mengambil kesempatan
karena kebodohan orang,atau layak dilakukan oleh mereka
yang sudah tak sadar karena terlampau sedih, buat
orang yang berpikir sehat tentu hal ini tidak layak,
apalagi buat Nabi Besar!Muhammad melihat mereka
yang mengatakan bahwa matahari telah jadi gerhana karena
kematian Ibrahim,dalam khotbahnya kepada mereka ia berkata:
 
"Matahari  dan bulan ialah tanda kebesaran Tuhan,
yang tidak akan jadi gerhana
karena kematian atau
hidupnya seseorang. Kalau kamu melihat hal itu,
berlindunglah dalam zikir kepada Tuhan dengan berdoa."











Sungguh suatu kebesaran  yang  tiada  taranya.
Rasul tidak melupakan risalahnya itu dalam
suatu situasi yang begitu gawat,situasi jiwa
yang sedang dalam keharuan dan kesedihan yang
amat dalam! Kalangan Orientalis dalam
menanggapi peristiwa yang terjadi terhadap

diri Muhammad ini, tidak bisa lain mereka
bersikap hormat dan kagum sekali!
Mereka tidak dapat menyembunyikan rasa kekaguman
dan rasa hormatnya itu kepadanya.
Mereka menyatakan pengakuan mereka tentang
kejujuran orang itu,

yang dalam situasi yang sangat gawat ia tetap
mempertahankan hak dan
kejujurannya yang sungguh-sungguh !


No comments:

Post a Comment

Komen


Sila ambil maklumat :) Dont Forget to Follow..

Subscibe Here